Sumber diambil dari : Blog lain milik sufimuda
Ketika saya sedang jalan jalan di dunia maya, saya menemukan di salah satu blognya Saudaraku sufimuda. disitu saya tertarik dengan dialog melalui surat menyurat khususnya antara Achmad Yusuf dan Sufimuda yang kemudian saya kutip disini. Mohon maaf Kutipan ini telah saya revisi dan mengubah judul dan menambah postingan surat dari Achmad Yusuf kepada Sufimuda. Terimakasih
Semoga bermanfaat untuk teman teman dan saudaraku dalam sau tauhid dan jalan pencarian ilmu. Ada 2 hal pokok yang cukup menarik untuk saya kutip dan saya sajikan disini, yaitu :
- Tentang Guru Rohani
- Tentang Sholat Khusyuk
Selamat menikmati
============================================================================
Surat dari : Achmat Yusuf Sang Pengembara Jiwa
Assalamu’alaikum Wr, Wb.
Alhamdulillah….., Wabillah….., Waminallah…..Wala hawla wala Quwwata illa billah…..
Asholatuwassalamu ‘alaika Ya Sayyidii Ya Rosulullah, KHuzbiyadii Qolat Hillati Adriknii…….
Salam dan berkah buat Saudaraku Sufi Muda……….
Untuk yang pertama kalinya Saya menanyakan kepada Saudara, Bagaimana kabar Anda Saudaraku…?
Do’a Saya semoga Anda tetap di dalam Naungan Kesehatan dan Keselamatan, serta yang terlebih penting lagi…. Ditetapkan Pendirian, Istiqomah dalam Iman dan Yakin, dibukakan segala rahasia Ilmu hingga sampai kepada “Mukassyafaturrobbanii……..”
Wahai Saudaraku……..
Perkenankan Saya menulis Email ini untuk Anda, sebab jika Saya tulis di Blog Sufi Muda, itu adalah suatu perbuatan yang tidak beradab. Lain Halnya jika sebatas menyapa, menambahkan, ikut berbagi saya rasa memang sangat tepat ditulis di blog sufi muda.
Wahai Saudaraku………
Benarlah apa yang sudah ditetapkan bahwa untuk menuju kepada Maqom Ma’rifatullah itu kita harus melewati Mursyid yang membimbing mulai dari Syari’at lalu naik kepada Thoriqot kemudian menuju kepada Hakikat. Kemudian pada Hakikat itulah berkah dari pada Nurun Ala Nurin menyinari Qolbu menembus kepada Sir Otak pada Akal lalu terbukalah Sir Ma’rifat pada Diri.
Di Maqom Ma’rifat itu Qolbunya lebih Dominan daripada Akalnya, Akal berperan mengikuti Suasana Qolbunya.
Katakanlah apa yang saya tulis ini hanya sebagai Sharing untuk sama-sama berbagi pengetahuan yang pada Hakikatnya Pengetahuan Ilmu itu hanyalah milik Allah Swt. Dan tidaklah di Dunia yang Fana ini kita adalah Saudara se Iman dan se Keyakinan yang walaupun mungkin ada beda pendapat tetapi tujuannya tetap SATU dan kembali kepada yang SATU. Dan juga saya harap Saudaraku Sufi Muda juga tidak segan-segan untuk memberikan masukkannya kepada Saya, itulah hikmahnya sebagai Saudara saling isi mengisi. Karena pada Zahirnya manusia itu ada kekurangan dan kelebihannya.
Wahai Saudaraku…………
Engkau telah mengatakan bahwa Posisi Mursyid itu sangatlah penting bagi sang Salik untuk mendapatkan Pencerahan Nur Muhammad Saw, sehingga wajib bagi kita untuk ta’at, hormat, tunduk, cinta, memuliakan dll kepada Mursyid. Karena dengan keta’atan kepada Mursyid sama halnya ta’at kepada Rosulullah Saw dan Ta’at kepada Rosulullah Saw sama halnya kita Ta’at kepada Allah Swt.
Jika kita kembali kepada Sejarah bahwa sebagian Sufi ada yang mendapatkan Pencerahan itu melalui Mursyid yang mempunyai silsilah Ilmu (mata rantai) seperti yang Anda kupas di Blog Sufi Muda. Tetapi kita tidak bisa membantah bahwa ada juga sebagian para Sufi yang mendapatkan Pencerahan itu tidak melalui Mursyid yang mempunyai Silsilah Ilmu (Mata Rantai), akan tetapi dengan Kepasrahan diri serta keikhlasan diri maka mereka juga mendapatkan Pencerahan di Dirinya.
Bagi Saya itu menunjukkan Maha Adil dan Maha Bijaksanya Allah Swt. Kebenaran itu di dapat tidak hanya melalui Mursyid yang mempunyai Silsilah Ilmu melainkan juga melalui Mursyid yang mempunyai silsilah Spiritual/Rasa. Walaupun sekilas sama antara Silsilah ilmu dengan silsilah Spiritula/Rasa akan tetapi ada perbedaan yang sangat tipis diantara keduanya.
Kemudian Naiknya Maqom seseorang menuju Alam Robbani/Alam Lahut tentu ia melalui pendidikan/sekolah dengan Mursyid yang berbeda secara Zahir tetapi pada Hakikatnya Satu.
- Awalnya kita memandang kepada Mursyid Zahir, sebagaimana yang dikatakan Imam Al-Ghozali bahwa jika Engkau tidak bisa mengingat Allah Swt maka ingatlah engkau kepada Guru yang sangat berpengaruh di jiwamu maka hakikat gurumu itu akan menyampaikan ke hadirat Allah. Lalu apakah kita hanya stop sampai disitu saja? Tentu tidak! jika kita hanya sebatas Poin ke-1, dari sisi “kacamata” Spiritual itu masih Sekolah Dasar (SD) walaupun dari sisi “kacamata” orang Awam itu sudah luar biasa tingkatannya. Pada Maqom ini menurut Silsilah Spiritual adalah “MAQOM THORIQOTULLAH”.
- Pada Posisi ini Ia tidak menuntut Ilmu kepada Mursyid Zahir lagi tetapi kepada Sir yang pada Mursyid (Rosulullah). Pandangan Zahirnya ia tetap menghormati Mursyid Zahirnya layaknya seorang Anak kepada Orang Tuanya tetapi Pendiriannya sudah tidak kepada Mursyid itu lagi tetapi kepada Rosulullah. Syekh Abdul Qodir Al-Jailani dalam Kitab Fathul Ghoibi mengatakan : “Bahwa pada diri Nabi dan Rosul itu ada suatu Rahasia yang tidak diketahui oleh siapapun begitu juga pada diri seorang Murid terkadang menyimpan suatu Rahasia yang tidak diketahui oleh Gurunya, sebaliknya Sang Guru pun menyimpan suatu rahasia yang tidak diketahui oleh Muridnya walaupun Maqom Sang Murid telah hampir sampai kepada Maqom Sang Guru. Tatkala Maqom si Murid sampai kepada Maqom Sang Guru maka tahulah ia akan Rahasia Gurunya. Lalu Tuhan mengatakan pada dirinya ; Aku putuskan dirimu dengan segala Makhluk, dengan segala isi dunia ini, dan juga Aku putuskan dirimu dengan Gurumu, Cukuplah Engkau berdialog dengan Tuhanmu Saja”. Pada Maqom ini Guru/Mursyid Zahir tak ubahnya hanya sebagai Inang Pengasuh saja yang jika telah sampai umur 2 tahun maka ia tidak menyusu lagi kepadanya. Dan dipandangnya Sir pada Mursyid zahirnya tadi ada pada dirinya, yang Hidup di diri Mursyid itu adalah yang Hidup di Dirinya Juga. Karena itu Fokus pandangannya tidak kepada yang diluar dirinya lagi melainkan pandangannya tertuju kepada yang Hidup yang ada pada Dirinya. Itulah Hakikat Muhammad pada Diri. Itulah Maqom menurut Silsilah Spiritual adalah “MAQOM HAKIKATULLAH”.
- Jika ia sudah tidak memandang dan tidak memfokuskan Qolbunya kepada Mursyid Zahir lagi dan hanya tertuju kepada Hakikat Muhammad yang ada pada Diri terus dan terus dan tetap di dalam Musyahadahnya (tapi bukan berarti ia cuek kepada mursyid zahirnya, Tidak! Ia tetap cinta dan hormat kepadanya tetapi hanya sebatas Zahir layaknya anak kepada orangtuanya) maka Allah Swt akan membukakan Tirai/Hijab yang sangat halus sekali sehingga akan diketahuinya dan dikenalnya serta dirasakannya Tuhan sebenarnya Tuhan atau Allah “Baqobillah”. Pada Maqom ini menurut Silsilah Spiritual adalah “MAQOM MA’RIFATULLAH”.
Itulah perjalan Spiritual yang sebenarnya dan seharusnya di ikuti bagi mereka-mereka yang menuju kepada Allah Swt.
Ma’afkan saya jika Saya terlalu lancang menguraikan ini kepada Saudaraku Sufi Muda……….. tidaklah apa yang saya sampaikan ini melainkan saya berposisi sebagai saudara Anda untuk saling isi mengisi, dan saya rasa Anda sudah lebih cukup paham tentang ke Ilmuan ini dari pada Saya, karena itu Saya mohon Ma’af jika terlalu Otoriter dari apa yang saya sampaikan. Sesungguhnya Saya ini tidak berilmu dan Bagi Allah Swt saya ini adalah Fakir di Mata Nya.
Terimakasih sebelumnya dan semoga Allah Swt selalu memberkati dalam keberkatan Rosulullah Saw.
Aamiin
Wassalamu’alaikum Wr, Wb.
NB:
Saya tunggu ya….. masukan dari Saudaraku Sufi Muda.
Salam Hangat,
Achmad Yusuf (yusuf6463@yahoo.com)
Jawaban dari : Sufimuda
Tentang Guru Ruhani
Terimakasih sekali atas masukannya, dan saya sangat senang telah menerima email ini sebagai bagian dari silaturahmi yang merupakan sunnah nabi kita…
Saat membaca email ini kabar saya baik-baik saja, dan kebetulan juga saya membalas email ini dalam berpuasa, semoga Allah akan menuntun saya kejalan-Nya. Saya membuat 7 point menanggapi apa yang saudaraku sampaikan
- Banyak sekali para penempuh spiritual tersesat ditengah rimba belantara hakikat dikarenakan dia tidak mempunyai seorang pembimbing rohani yang disebut Mursyid, saya senang sekali saudaraku punya prinsip yang sama yaitu kita harus berguru kepada seorang Mursyid yang akan membimbing kita ke jalan-Nya.
- Perbedaan antara Mursyid zahir dengan mursyid rohani (nur Muhammad atau nur ala nuri) itu terletak pada pemahaman seseorang. Dalam bahasa ilmu Kiblat kita itu ada 4 yaitu : ka’bah (syariat), Qalbu (Thariqat), Mursyid (hakikat) dan Allah (makrifat).
- Rohani dari Mursyid yang saudara sebutkan sebagai Mursyid zahir itulah yang disebut dengan NUr Muhammad karena nur itu akan menempati seperti wadah nya. Ketika NUr Muhamammad itu berada dalam diri Muhammad bin Abdullah maka NUr itu pun menyerupai wajah Muhammad Bin Abdullah, ketika Nur itu pindah ke Avu Bakar menyerupai wajah Abu baker dan ketika NUr itu pindah kepada Mursyid kita maka akan menyerupai wajah Mursyid kita.
- Guru itu makan, tidur, punya istri dan punya anak seperti manusia biasa, tapi Mursyid itu kan tidak seperti itu, Rohani Mursyid itu terbit dari zat dan sifat Allah SWT. Sama juga dengan Rasulullah itu (NUr Muhammad) tidak makan dan tidak tidur, akan tetapi Muhammad bin Adulllah tidak berbeda dengan kita. Yang membuat berbeda karena dalam diri Beliau ada Nur Muhammad.
- Memisahkan antara Rasulullah (Nur Muhammad) dengan Muhammad bin Abdullah suatu hal yang tidak mungkin. Ketika kita menghormati Muhammad bin Abdullah maka otomatis kita menghormati Rasulullah, dan ketika kita menyakiti/memusuhi Muhammad bin Abdullah maka secara otomatis Nur Muhammad tersakiti. Harus di ingat, yang disakiti oleh Abu Lahab dan musuh2 Islam itu adalah Muhammad bin Abdullah, tapi karena dalam diri Beliau ada Nur Muhammad maka secara otomatis ikut tersakiti dan Allah melaknat mereka.
- Menurut saya, Guru Mursyid itu secara manusianya tidak ada beda seperti kita, Cuma saya tidak bisa memisahkan antara zahir dan bathin Beliau. Wal awalu wal akhiru wa zahiru wa bathinu… itulah hakikat Mursyid. Yang kita ingat dan kita jadikan rabitah adalah Nur Muhammad, bagaimana bentuknya? Yang menyerupai wajah Mursyid. Karena itu wajah Mursyid itu tidak bisa ditiru oleh syetan.
- Dalam beberapa sejarah sufi yang saya baca, seorang murid itu tidak pernah durhaka kepada gurunya, walaupun guru nya itu hanyalah sebagai zahir pembawa Nur Muhammad. Kita sebenarnya tidak memerlukan kawat, yang kita perlukan adalah listrik, tapi bagaimana kita bisa memisahkan antara kawat dengan listrik?
Akhirnya, saya berkesimpulan, saya setuju seperti yang saudaraku katakan, bahwa Guru Mursyid itu seperti inang pengasuh yang akan membawa kita kepada ke ALAM RABBANI, setelah kita sampai kealam sana maka yang menjadi guru itu adalah ALLAH SWT, inilah tauhid yang benar.
Seperti yang saya kemukakan pada point 2 (dua) bahwa kiblat makrifat itu adalah ALLAH SWT, apabila kita telah bermakrifat, guru kita telah mengantar kita kehadirat-Nya maka pandangan kita tidak berpaling sedikitpun selain kepada DIa, hanya Allah semata yang wajib kita sembah dan guru tetap kita hormati sebagai orang yang telah berjasa membimbing kita.
Kalau saudaraku telah sampai kepada-Nya, jangan palingkan sedikitpun harapan selain kepada-NYa
Demikian tanggapan dari saya, semoga saudaraku berkenan.
—-end—-
Tentang Sholat Khusyuk
Wa’alaikumussalam Wr. Wb
Salam kenal untuk saudaraku Alim bin Madahin di Sabah Malaysia, semoga rahmat Allah senantiasa menyertai disetiap derap langkah dan disetiap denyut jantung, ternyata jarak tidaklah menghambat kita untuk saling kenal, di dunia ini tidak ada yang kebetulan, semua telah diatur olehNya.
Terimakasih atas penghargaannya telah memanggil kami dengan panggilan ustad, kami hanya seorang hamba Allah dalam setiap keluh kesah dan kegembiraan hati berusaha untuk selalu dalam dekapan-Nya, kami hanyalah bayi dipangkuan-Nya, hanyalah sebutir pasir di hamparan sahara-Nya, setetes air di samuderanya nan tak berhingga.
izinkan kami memberikan jawaban mudah-mudahan Allah SWT akan memberikan tuntunannya disetiap kata yang kami tulis dalam jawaban ini.
Dalam sebuah hadist disebutkan bahwa, “Barangsiapa mengenal dirinya maka dia akan mengenal Tuhannya“. Kebanyakan orang mengartikan diri sebagai badan yang nampak, tapi menurut ilmu tasauf diri itu adalah sesuatu yang berasal dari Tuhan, sesuatu dititipan dari-Nya yang kemudian akan kembali lagi kepadaNya, “innalillahi wa inna ilaihiraji’un”. Maha Guru ke-36 berfatwa, “Kenalilah dirimu rata-rata maka engkau akan mengenal TUHANmu yang amat NYATA”
Dalam ilmu Thareqat mengenal diri mempunyai proses panjang, melalui tahapan-tahapan, melewati pos-pos rohani (Maqam) tentu harus mempraktekkannya di Laboratorium Kerohanian yang kita sebut dengan iktikaf/suluk sehingga akan melewati 3 alam, yaitu:
- Alam JABARRUT,
- Alam MALAKUT dan
- Alam RABBANI.
Di alam Rabbani lah kita bisa berjumpa dengan-Nya. Bagaimana cara kita bisa masuk ke alam Rabbani? bukankah alam Rabbani itu Maha Gaib? sementara kita ini tidak gaib?
Jawabannya, tentu kita harus gaib dulu baru berjumpa dengan yang Maha Gaib, maka dalam sebuah hadist desebutkan: “Matikanlah dirimu sebelum engkau mati”. Menurut Syariat pengertian mati itu nafas berhenti, tapi menurut tasauf mati itu adalah mematikan otak kita, mematikan fikiran kita akan fokus dalam bermunajat kepada-Nya, karena sesungguhnya otak itu sifatnya BAHARU, sedangkan Allah adalah QADIM, menurut ilmu Tauhid tidak akan mungkin yang BAHARU bisa berjumpa dengan QADIM
Allah SWT Maha Gaib, Maha Rahasia, karena Dia adalah Maha Rahasia maka tidak semua orang bisa ke alam-Nya kecuali mengikuti metodologi (At-Thariqat) yang telah diberikan kepada Para Nabi/Rasul diteruskan oleh para khalifah Rasul, diteruskan oleh Ulama warisatul Anbiya sampai saat ini.
Saudaraku, singkatnya semua pertanyaan itu hanya bisa terjawab setelah kita masuk Thareqat dibawah bimbingan seorang guru MURSYID yang kamil Mukamil.
Di awal masuk Thariqat sudah di ajarkan cara mematikan diri, diberitahukan dimata letak QALBU sebagai media penangkap sinyal Allah SWT, dari sanalah terbuka pinta alam gaib, terbuka hijab kita sehingga seluruh yang Maha Gaib akan menjadi nyata, dalam ilmu matematika berlaku rumus :
+ x – = – artinya NYATA X GAIB = GAIB, tidak akan ketemu dengan gaib.
untuk bisa ketemu gaib harus memakai rumus:
– x – = +, artinya GAIB x GAIB = NYATA,
gaibkan diri kita maka seluruh persoalan GAIB menjadi NYATA, menjadi KONKRIT.
Satu hal yang amat keliru dipahami oleh sebagian besar ummat Islam bahwa ilmu Thariqat itu adalah ilmu hapalan seperti ilmu fiqih, TIDAK, ilmu Thariqat merupakan TEKNIK BERMUNAJAT, merupakan ilmu METAFISIKA EKSAKTA, merupakan TEKNOLOGI AL QUR’AN yang maha dasyat, dengan Ilmu Metafisika Eksakta inilah mampu dijelaskan dengan gamblang bagaimana ilmiahnya proses nabi Musa membelah laut, nabi Isa menghidupkan orang mati, berbagai mukjizat nabi dan kekeramatan wali. Sungguh keliru kita menempatkan ilmu Thariqat sebagai ilmu hapalan sehingga berpuluh tahun mengikuti thariqat tidak mendapatkan apa-apa, karena kita tidak pernah masuk ke Laboratorium (Suluk) yang benar dibawah bimbingan seorang Ahli (Mursyid) yang Kamil Mukamil. Para Nabi/Wali bukan hanya ahli hukum, mereka merupakan para TEKNOLOG yang mampu mengaplikasikan ilmu-ilmu Al-Qur’an dengan nyata yang oleh sebagian kita hanya mampu menghapal, mengalun-alunkan dengan indah tanpa mampu mengaplikasikannya.
Semua orang pasti ingin shalatnya Khusuk, kenapa? karena kalau shalat tidak khusuk di ancam oleh Allah dengan NERAKA WAIL, sungguh sia-sia orang yang puluhan tahun shalat ternyata hasilnya masuk neraka. Menurut orang awam tidak lalai dalam shalat itu adalah shalat tepat waktu, misalnya dhuhur jam 12.45 harus tepat pada jam itu, kalau menurut tasauf sedetik hati lupa kepada-Nya itu sudah tergolong lalai. Kenapa shalat kita tidak khusuk? karena dalam diri kita masih bersemayam was-was, gangguan, syetan. Gelombang iblis selalu mengkacaukan konsentrasi kita kepada-Nya.
Guru kami pernah mengatakan, “jangan engkau tanyakan bagaimana shalat bisa khusuk, tapi carilah apa penyebab shalat itu tidak khusuk” .Pengalaman kami sejak sekolah dasar (umur 6 tahun) tidak pernah meninggalkan Shalat, tapi sampai umur 20 tahun tidak pernah merasakan yang namanya khusuk dalam shalat, artinya 16 tahun ibadah yang kami lakukan tidak lain hanya menyembah tikar sembayang dan menyembah dinding semata, Na’uzubillah min zalik sampai kami berjumpa dengan seorang guru Mursyid AHLI SILSILAH THARIQAT NAQSYABANDI ke-36, yaitu SAIDI SYEKH DERMOGA BARITA RAJA MUHAMMAD SYUKUR, berkat bimbingan Beliau lah kami menemukan keajaiban-keajaiban, barulah kami merasakan betapa MAHA HEBATNYA ALLAH, betapa indahnya beribadah.
Alamat Beliau,
di kota Batam, : Yayasan Kiblatul Amin Dua Komplek Perumahan Cendana Batam Centre
Di Malaysia : banyak sekali murid-murid Beliau, Beliau pernah menyelenggarakan SEMINAR INTERNASIONAL di Malaysia, yang dihadiri oleh berbagai kalangan baik pengamal tasauf maupun bukan.
Bila saudaraku tertarik, di malaysia ada beberapa orang Khalifah Beliau yang telah di izinkan untuk menurunkan amalan Thariqat : Ustad ARIF AHMAD FAUZI No hp +60132525974
Demikian saudaraku, jawaban yang kami berikan hanyalah teori belaka, walau kami menjelaskan beribu lembar halaman tentang manisnya buah mangga tidak akan bisa saudaraku merasakan manisnya, ambillah buah mangga itu kepada Maha Guru ke-36, setelah merasakannya, nanti kita Cuma bisa saling tersenyum, tidak ada kata, tidak ada puisi yang bisa mewakili keindahan-Nya.
Di lubuk hati nan paling dalam, kami ikut mendo’akan agar saudaraku dibukakan hijab, batas antara Dia dengan kita, Amin ya Rabbal ‘Alamin
Wasalamu’alaikum wr. wb
Musafir Gendeng
Jan 17, 2009 @ 11:25:52
Ass
Sholu’ala nabi muhammad…
Mazadjie
Jan 17, 2009 @ 20:02:52
wa alaikum salam wrwb,
Saudaraku musafir gendeng yg tdk gendeng….he he he
Mantab sekali walaupun hanya satu kalimat Kalo yg menyampaikan anda pasti dalam sekali. Berkenan kiranya saudaraku menguraikanya..1?
Salam.
sahran
Agu 31, 2009 @ 10:41:35
asslm…… ilahi anta maksudi waridaka matlubi
Ibrahim bin Hj Sapeh
Nov 09, 2009 @ 17:24:08
salam,
saya tertarik sekali dengan e mail saudara berdua, semua yg diutarakan adalah benar. pandangan saya dalam ilmu ini, ilmu ini sepatutnya tidak bolih dijelaskan begitu sekali yg menjadi tuntunan org awam. ini adalah ilmu rahsia, kerana sabda rasullullah; ZALIM KAU MENYATAKAN PADA YG BUKAN AHLINYA, DAN ZALIM JUGA KAU TIDAK MENYATAKAN PADA PADA AHLINYA;
pada kebiasaanya kita sering mendengar org berkata amat susah mencari guru yang mursyid. yang malangnya mereka tidak berusaha pun mencarinya. pengalaman saya mencari hampir 15 tahun baru ketemu. ia perlu pengurbanan, inilah pengertian firman allah ; mintalah akan ku perkenankan;.wassallam.
Mazadjie
Feb 09, 2010 @ 07:19:26
@Ibrahim bin H sapeh
Subhanallah….
Terimakasih atas tanggapannya cukup membuat diri terhenyak, ketika anda mengatakan bhw “amat susah mencari guru yang mursyid. yang malangnya mereka tidak berusaha pun mencarinya” karena sangt banyak kutemui saudara saudaraku yg masuk gol ini….
Termasuk dulupun saya pernah punya pemikian demikian, alhamdulillah atas berkah dan rohmatNya kini saya bertemu dg seorang mursyid.
Salam
SOPAN
Feb 10, 2010 @ 07:13:37
Saya sebagai orang awam sangat mengharapkan bertemu terus dengan Ayah Guru Dermoga, ……..guru mursyid yang ke 36. Juga mengingat nama Nenek Guru Prof. Kadirun Yahya. Sampai-sampai Kata-kata Guruku ini saya abadikan menjadi nama anak saya; anak yang pertama bernama: Sofia Candrikaningtyas(Sufi), yang kedua: Marifah Candrani Mustika (Ma’rifat), yang ketiga: Muhammad Candrana Mursyid. Semoga anak saya juga melanjutkan berguru kepadanya. Amiin.
mujri abu yamin
Mar 13, 2010 @ 14:00:29
Assalamualaikum tuan, saya telah cuba menghubungi (Ustad ARIF AHMAD FAUZI No hp +60132525974)tapi tiada balasan. Boleh tuan berikan beberapa nombor hp/ individu /AHLI SILSILAH THARIQAT NAQSYABANDI ke-36 yang berpusat di Malaysia
Unik_izur@ymail.com
Mar 29, 2010 @ 13:09:31
Allahu akbar. . . Allahu akbar . . . Allahu akbar, tiada terhingga. . . .
syahroni
Apr 03, 2010 @ 11:35:53
Subhanallah…. saya ingin sekali belajar ilmu yang bisa menyelamatkan dalam perjalalan menghadap allah swt.
Jika ada yang berkenan memberikan alamat seorang mursyid/sufi muda, saya sangat berterima kasih sekali. Saya berdomisili dipalembang, terima kasih
Dhenico
Mei 16, 2010 @ 12:33:38
Assalamualaikum,…
Sebelumnya perkenankan saya mengucapkan Alhamdulillah ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan ridho nya, sehingga saya bisa menemukan situs ini. Saya adalah ikhwan yang pertama kali masuk Tarekat di bawah bimbingan Yang Mulia Bang Moga, tepatnya di Bondowoso sekitar tahun 1993-an. Bertahun-tahun saya mencari keberadaan Beliau, namun kali ini saya berhasil menemukannya. Saya saat ini berdomisili di Surabaya. Saya ingin sekali kembali berlingkar, seperti halnya saya lakukan di Ghausil Amin Jember. Namun saya kesulitan untuk menemukan surau di Surabaya. Suatu saat saya pernah datang di Surau Nurul Amin. Dan saat itulah saya bertanya-tanya di dalam hati, apakah masih sama metode yang diajarkan di surau ini, mengingat di Nurul Amin hanya mengenal Ayahanda Kadirun Yahya utk ber wasilah. Terimakasih.
Wasallam,
Dhenico
Mazadjie
Jun 28, 2010 @ 07:40:38
Saudaraku Denico
maaf bila lama blm sempat nanggapi koment dan harapan anda. kebetulan saya punya temen akrab sekaligus tetangga di Waru sidoarjo, namanya mas Teguh Hayatullah Kurniawan, beliau sepertinya pernah cerita kalo beliau dijalur bang Moga, silahkan hubungi beliau, beliau aktif diblog http://belitoyota.com
iwan andri tarigan
Jan 22, 2011 @ 14:21:09
assalamua’alaikum wr. wb
r.sadat panatas
Mei 09, 2011 @ 11:56:30
Hemm..
Salik
Sep 30, 2011 @ 10:00:07
Alhamdulillah, Segala Puji Bagi Allah.
Ihdinashirootol mustaqiim, Tunjukilah kami Jalan Yang Lurus.
Amiin…
Purwadi Ibadi
Nov 15, 2011 @ 12:32:45
Alhamdulillah, wa syukurillah, wa nikmatillah.
Semoga apa yang telah sya baca di posting ini, akan menjadi wasillah berkumpulnya kita dalam ridho Allah di Yaumil akhirat nanti ( Amin )
Amri
Des 03, 2011 @ 13:28:46
Assalamu,alaikum warahmatullahiwabarakaatuh
Sufi Muda yang insya Allah dirahmati Allah SWT, mohon diberikan informasi tentang mursyid thariqat di Pekanbaru Riau atau di tempat saya tinggal di Pangkalan Kerinci Pelalawan, Riau.
Sejak lama hausnya qalbu ini belum terisi, dengan izin Allah SWT ingin saya menjadi salik,
wassalam.
Amri
(085278065500)
Maman Suherman bin Az Zarnuji bin Hasan
Des 24, 2011 @ 20:11:11
to: Amri Pekan Baru Riau.
Di Medan tepatnya di Universitas Panca Budi,,, kan lebih dekat daripada Surabaya? Mursid kami yang di Surabaya, juga yang di 900-an lebih tempat wirid (alkah/surau) sama dengan yang di Surau Darul Amin MEDAN. demikian info dari kami.
Maman Suherman bin Az Zarnuji bin Hasan
Des 24, 2011 @ 21:01:15
To : Semua yang berkomentar di Blog ini.
Hati2 dalam menulis pengalaman spiritual pribadi, walaupun ada tuntunan atau syariatnya bertarekat. Ingat! Maqom orang bertarekat itu bertahap dan jangan sekali-kali membenarkan pendapat atau pengalaman pribadi.
Saran saya :
1. Utk wawasan, kembalikan semuanya kepada Al Qur’an dan Al Hadits.
2. Perbanyak amalan atau ubudiyah di surau masing2.
3. Ayo kita ikuti jejak rasul sesuai kemampuan kita.
Kesimpulan :
Belum dikatakan SUFI kalo kita masih banyak bicara/komentar daripada beramal. ayo masuk kelambu masing2…. 😉
Budi Irianto
Jan 21, 2012 @ 19:36:04
subhanallah,…..
Saiful
Feb 08, 2012 @ 05:29:15
Sekiranya saudara ini berada mungkin saudara bisa meringankan beban saya.Saya sudah ke banyak tempat untuk meminta bantuan dana tuk pulang kampung tapi masih tetap saya belum berhasil.Sekiranya saudara bisa membantu saya mengucapkan syukur kepada Allah swt.Saya harap saudara tidak marah kepada saya dan sekiranya berkenan untuk membantu ini nombor saya 087791258658
ade yahya mulyana
Feb 29, 2012 @ 20:35:00
Assalamuaalaikum wrwb.Nuhun abdi urang sunda yg sedang mencari yng HAQ Selain di Suryalaya mursyid naqsabandiah atau tijaniah dikerawang ada tidak?
mutoharul janan
Apr 13, 2012 @ 23:52:22
wakil bapanda di daerah bandung ada ngga ya? sy ingin sekali mengambil tarekatnya bapanda guru..
juanzah
Apr 29, 2012 @ 21:57:18
assalamu’allaikum.. terimakasih telah berbagi ilmu.., semoga kita slalu dalam aqidah yg sama salam dari ikhwan nurul amin 2. wassalam
ardhi
Jun 06, 2012 @ 21:43:36
tariqat yang benar harus bediri pada syariat yang benar
TONNI BOSTER
Jul 24, 2012 @ 06:28:53
Wa alaikum salam. Amiin amiin yaa rabbal alamin
hamba Alloh
Sep 21, 2012 @ 12:18:53
asllamualaikum semuany. saya setuju apa yg d katakan oleh abang Maman Suherman bin Az Aanuji bin Hasan. simpel dan praktis
Chandra
Mar 31, 2013 @ 23:23:12
Ketika rabiah diajak keluar menikmati ciptaanNya
dia menolak dan memilih didalam, merenungi penciptaNya
tak ingin ku pergi ke malakut dan jabarut, yg juga ciptaanNya
dan ku juga lebih memilih merenungi penciptaNya
mushofal firdaus
Jan 23, 2014 @ 12:48:22
mohon izin copy paste…………sangat menyentuh
Tagor Sulaiman Lubis
Apr 01, 2014 @ 21:34:34
mohon izin untuk di copy …sebagai bahan rujukan saya
ardi
Apr 03, 2014 @ 18:10:44
ghaibxghaib=ghaib,,,berarti anda teraku tuhan,sama aja kayak firaun.yg benar itu AKU bertemu AKU=aku jua,,,,,dikirainnya kita ketemu tuhan…katanya klo mau ketemu tuhan harus ghaib dulu kayak tuhan,ini syirik,,yg benar klo mau ketemu tuhan kenal diri dulu,tiada sempurna mengenal diri kecuali anda berguru kepada yg mau dikenal(berpasrah diri)karna kita mau ketemu(bukan ketemu tuhan tapi ketemu aku/diri tuan2 sendiri)camkan ini baik2, agar anda2 ini ngk teraku tuhan,ngk hancur akhlak anda dan ngk sampai gila,,allah hu akbar(allah aku meliputi seluruh alam)
syah alam
Agu 07, 2014 @ 23:04:07
maaf sufi muda.saya mau brtanya.seorang anak manusia walaupun bersih dan suci dari sgala noda dan dosa,masih ada satu tuntutan lagi.apa itu saudaraku.mohon pencerahanya.tanks
ana
Nov 17, 2016 @ 15:34:28
GURAH BATAM (hp.0856 6830 3029)
GUN PAKARE buka Praktek Terapi GURAH di Batam sejak Tahun 2002 dengan tujuan untuk melestarikan GURAH tersebut agar tidak punah…dan hanya fokus pada pelayanan TERAPI GURAH TETES HIDUNG, agar dalam pelayanan Terapi GURAH benar-benar bisa optimal, serta… sudah RIBUAN Pasien yang telah ditanganinya… yang datang dari dalam kota, luar kota, luar pulau, bahkan dari manca Negara.
GURAH adalah…proses pembersihan organ tubuh dari berbagai lendir negatif yang merugikan organ tubuh secara alami…dengan cara meneteskan ramuan Gurah ke dalam hidung.
GURAH merupakan cara terapi tradisional yang diwariskan oleh para leluhur dari tanah JAWA…dan lebih dikenal khususnya oleh kalangan pertapa (ahli Meditasi), Pesilat, Dalang dan Pesinden sebagai upaya untuk membantu meringankan olah nafas (nafas panjang), suaranya nyaring dan kuat, serta…dimanfaatkan oleh sebagian Guru mengaji untuk menggurah para santrinya agar suaranya bagus dan merdu dalam membaca ayat-ayat suci Al-Quran…yang kemudian belakangan ini sangat marak dikenal dan dilakukan oleh para Penyanyi.
Selain bermanfaat untuk perawatan suara dan untuk perawatan kesehatan organ tubuh dari berbagai lendir yang bersifat negatif… Ber-GURAH juga sangat bermanfaat untuk membantu meringankan pengobatan berbagai penyakit, diantaranya…Batuk Menahun, Pilek Menahun, Sinusitis, Pusing Menahun, Perokok berat, dll.
Tetapi hal ini hanya berdasarkan bukti empiris hasil pengalaman praktek yang telah saya lakukan bertahun-tahun sejak Tahun 2002 s/d saat ini.
Bagi anda yang membutuhkan bantuan jasa Terapi GURAH,URUT URAT SYARAF, BEKAM, METAFISIKA, DLL silahkan Hubungi GUN PAKARE Ahli Gurah Batam di No Hp. 0856 6830 3029